Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Dispertanak Boyong Puluhan Peternak ke Pokphand

Gambar
Palopo-Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo memboyong sedikitnya 25 orang peternak ayam buras di Kota Palopo, ke PT Charoen Pokphand Makasar. Kegiatan dalam rangka studi banding ini ini untuk meningkatkan motivasi dan skil pengetahuan para peternakan ayam buras di Kota Palopo. Lokasi lain kunjungan kegiatan yang mendapat apresiasi oleh Walikota Palopo H.M.Judas Amir ini adalah di Sidrap. Tepatnya di lokasi milik kelompok Tani Ayam Buras "Nusantara". "Kita bawa mereka, sehingga peternak bisa langsung melihat. Tidak sekedar mendengar atau membaca dari media informasi. Dengan begitu sekembalinya nanti, mereka juga bisa mengakselarasi pengembangan ternak ayam buras di Kota Palopo"kata Kadis Pertanian dan Peternakan Kota Palopo Mas Jaya, SP, M,Si. Pengembangan ayam buras sendiri di Kota Palopo, kata mantan Camat Wara Timur ini, memang menjadi salah satu perhatian pihaknya. Selain karena potensi pengembangan yang cukup baik, permintaan baik daging maupun telur aya

Kadis Jaya : Ayo Makan Buah...!!!

Gambar
Palopo- Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo, Mas Jaya, SP, M.Si mengajak agar seluruh masyarakat Kota Palopo rajin dan rutin mengkonsumsi buah-buahan. "Buah itu menyehatkan, ayo sering-sering makan buah-buahan" katanya saat membuka display Hortikultura sekaligus Lomba Makan Buah dan Sayur tingkat Sekolah Dasar se-Kota Palopo, Sabtu (23/11). Mas Jay, sapaan akrab kadis pertanian ini menyebut mengkonsumsi buah-buahan secara rutin dalam jumlah tidak berlebihan dianjurkan para ahli kesehatan sejak dulu. Oleh karena itu mengkonsumsi buah-buahan sejak usia dini, sangatlah baik. “Adek-adek harus rajin makan buah, tidak perlu buah yang mahal, asal segar semuanya bisa menyehatkan” katanya mantan Camat Wara Timur ini dihadapan para siswa SD.Dinas Pertanian dan Peternakan sendiri kata dia, akan terus berupaya mengembangkan sejumlah komoditi buah-buahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dan ini akan menjadi catatannya ke depan dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya. “Kami

Menggaransikan Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan dan Penganggaran

Gambar
Perencanaan dan penganggaran. Dua kata yang dalam birokrasi pemerintah, dulunya begitu keramat. Sampai-sampai hanya bisa diakses segelintir orang dalam birokrat. Di luar itu, jika ingin harus lewat “pintu belakang”. Namun seiring reformasi, “system keramat” itu pun luntur. Dan kini masyarakat pun kian cerdas. Tuntutan transparansi dan partisipasi dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan pun semakin menguat. Memang sejatinya, sebuah pembangunan yang baik dan bener diawali dengan system perencanaan yang SMART, partisipatif dan transparan. Kemudian proses penganggarannya pun akuntabel dan terbuka. Kemudian system perencanaan dan penganggarannya mengikat satu sama lain antara semua stakeholder yang terlibat. Bahkan pula mengatur pusnishment and reward. Dan semua mekanisme tersebut jelas tersurat dalam sebuah perda. Ideal…!!! Jikalau semangat itu yang dikedepankan, keberadaan perda tentang perencanaan dan penganggaran tentu akan menjadi sebuah kebutuhan. Tak lagi sekedar sebuah ke

Awas Rabies Masih Mengancam!

Gambar
Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat. Penyebabnya virus rabies. Ini ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies. Terutama anjing, kucing dan kera. Bahkan sesuai informasi terakhir, rabies diduga bisa pula menyebar lewat tikus. Fenomena terakhir ini terindikasi lewat sebuah kasus yang terjadi di Bali. Dalam Jawapos 15 Januari 2010, diberitakan bahwa seorang warga Tabanan meninggal dengan status suspect rabies. Sekretaris Rabies Center (RC) RSUD Tabanan dr Gede Sudiartha membenarkan bahwa warga Tabanan bernama Koming meninggal dengan status suspect rabies. Menurutnya korban menunjukan gejala yang mirip dengan pasien yang terjangkit penyakit rabies. Misalnya takut air atau kena angin. Padahal dari pengakuan keluarganya, korban tak pernah digigit anjing sebelumnya. Sebelum meninggal, korban mengakui sempat digigit tikus, dua bulan sebelum ia dirawat. Menyusul beberapa kasus rabies lainnya, Bali akhirnya keluar dari salah satu provin

Anggaran PHM, Antara Investasi Ataukah Emergency?

Gambar
Jika pada tulisan sebelumnya saya lebih mengupas titik lemah mengakses anggaran bagi kegiatan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular (PHM) dari sudut Sumber Daya Manusia Perencana Anggaran, tulisan kali ini akan lebih banyak mengupas tentang mind set berpikir yang menentukan proporsi anggaran PHM dan Keswan. Dengan mengetahui mind set itu, saya berharap para perencana anggaran keswan juga mampu memberikan advokasi yang tepat bagi mereka. Ditambah perencanaan anggaran yang S.M.A.R.T. Sehingga proporsi anggaran keswan di tingkat SKPD nominalnya boleh dikata “sepantasnya dan selayaknya”. Berikut catatan saya... Persoalannya mengakses anggaran keswan memang tak “semudah” layaknya mengakses anggaran untuk “perjalanan dinas” atau “pemeliharaan mobil dinas”. Yang sudah rutin dilaksanakan dengan proporsi anggaran yang selalu “up to date” sesuai perkembangan harga spare part kendaraan atau semacamnya. Karena persoalan pada SDM perencana barulah “sepotong jalan panjang” agar PHM & Keswan me

“Point Blank” Keswan Dalam Perencanaan Anggaran

Gambar
*Oleh-oleh Dari Toraja Utara Apa yang saya tulis ini, tak hanya sebuah seremonial belaka dari sebuah Lokakarya dan Lokalatih Perencanaan Pengganggaran Keswan di Toraja Utara 6-7 Maret 2012 lalu. Sebab bagi saya apa yang menjadi subtansi pertemuan adalah jauh lebih besar dan penting untuk disampaikan daripada hanya mengulas soal 5W + 1 H dari sebuah pertemuan. Berikut ini adalah sepotong oleh-oleh saya dari Kota Palopo..... “Tujuh puluh persen penyakit baru, yang diidentifikasi para ahli kesehatan dunia berasal dari hewan”. Sontak pernyataan yang disampaikan kabid keswan dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi sulsel ini menghentak . Bagi penggiat keswan kondisi ini adalah hal baru. Bagi stake holder lain yang hadir dalam lokakarya & pelatihan perencanaan d an penganggaran kesehatan hewan , di Torut 5-9 maret 2012, kondisi ini menggiriskan. Tapi demikianlah faktanya. Suka atau tidak suka, itulah kondisi yang kini harus dihadapi masyarakat dunia. Ironis, fakta ini be

Anggaran Berbasis Kinerja Ataukah Kinerja Berbasis Anggaran?

Gambar
Oleh: Sahrial Pirham Dua pernyataan yang secara substansial berbeda ini, selalu terbersit di benak saya. Menggelayut bahkan selalu menggantung di pikiran. Saya sendiri bukanlah ahli perencanaan. Dan bukan pula seorang yang lihai mengatur anggaran. Bahkan untuk kantong sendiri. Namun dalam birokrasi pemerintah, dua pertanyaan ini mengganjalku. Realitas dan teori yang kupahami menghempasku pada sebuah ambiguitas.