“Pembangunan Pertanian, Dijepit Kebutuhan, Diuji Tantangan”

MENDORONG KETERSEDIAAN PANGAN YG CUKUP DI TENGAH MASIFNYA ALIH FUNGSI LAHAN Oleh : Mas Jaya, SP, M.Si, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo
Kegiatan alih fungsi lahan pertanian saat ini merupakan sesuatu yang dilematis. Namun bisa kami maknai dengan dua sisi. Alih fungsi lahan sebagai sebuah kebutuhan, dan alih fungsi lahan sebagai sebuah tantangan atau bahkan persoalan. Menjadi sebuah kebutuhan ketika alih fungsi lahan pertanian itu dilakukan karena alasan yang manusiawi. Misalnya karena desakan faktor ekonomi, atau kebutuhan akan lahan hunian. Faktanya, pertambahan penduduk yang dari waktu ke waktu terus meningkat ditambah dengan angka harapan hidup yang terus membaik, memicu kebutuhan akan lahan pemukiman terus pula membengkak. Namun disisi lain kami maknai sebagai sebuah tantangan. Pasalnya jika alih fungsi lahan pertanian terus terjadi, dampaknya lambat laun pasti akan menggerus produksi pertanian terutama komoditas bahan pangan kita. Dan bukan kondisi itu yang kita kehendaki. Dan kami sebagai leading sektor utamanya, akan berupaya memainkan peran yang lebih luas, meskipun pada kenyataannya, terdapat banyak persoalan kompleks di dalamnya. Disisi lain dengan penambahan jumlah penduduk, berimplikasi pada meningkatnya permintaan dan kebutuhan bahan pangan. Alih fungsi lahan pertanian secara nasional dipengaruhi beberapa faktor selain faktor yang kami sebutkan diatas. Faktor lainnya adalah demografi, pendidikan dan ipteks, social dan politik, kelembagaan, instrument hukum dan penegakannya. Tak heran, permasalahn dan upaya pengendalian alih fungsi lahan juga akan terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan aspek hukum, ekonomi, social politik, kelembagaan, kebijakan pemerintah, cultur dan karakter serta penerapan Iptek. Jika ditarik dalam konteks kekinian Kota Palopo, dua sisi tadi yakni kebutuhan dan tantangan tadi memang menjadi sebuah pekerjaan rumah yang sampai hari ini kami akui belum juga bisa dituntaskan. Meski pada kenyataannya, berbagai upaya terus kita lakukan. Faktanya, kami akui Pembangunan Pertanian Kota Palopo saat ini dan akan datang, akan terjadi dalam konteks yang kami labeli dengan “Dijepit Kebutuhan, Diuji Tantangan”..!!! (bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Geliat Palopo yang Makin Cantik dan Aduhai...”

Anggaran Berbasis Kinerja Ataukah Kinerja Berbasis Anggaran?