Prioritaskan Bantuan Bagi yang Belum Pernah Dapat...!!!

Pemerataan Bantuan-Wakil Walikota Palopo Akhmad Syarifuddin, SE, M.Si dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo Mas Jaya, SP, M.Si saat penyerahan bantuan insentif sapi bunting belum lama ini.
Palopo- Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo, Mas Jaya SP, M.Si menegaskan bantuan dalam bentuk apapun yang akan digelontorkan pihaknya ke depan, diprioritaskan bagi kelompok tani-ternak yang selama ini belum tersentuh. Penegasan ini ia sampaikan dalam rapat internal di Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo, Kamis (15/8).
           Mantan Camat Wara Timur ini mengingatkan agar hal ini diperhatikan dengan baik oleh seluruh jajarannya. Sehingga pemerataan bantuan bisa dinikmati seluruh masyarakat petani-peternak. Penegasannya ini sejalan dengan apa yang disampaikan Wakil Walikota Palopo, Akhmad Syarifuddin sehari sebelumnnya saat penyerahan bantuan insentif sapi bunting di Lewadang. Meski demikian, Mas Jaya juga mengingatkan bahwa para calon penerima bantuan harus betul-betul dilihat, sehingga bantuan selain tepat sasaran juga berhasil guna.
               Ia mengaku sangat mendukung visi misi Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk lebih banyak berbuat kepada masyarakat. Dinas Pertanian dan Peternakan, kata dia, juga akan mengambil peran dalam mewujudkan 23 program Walikota dan Wakil Walikota Palopo untuk lima tahun ke depan. 
            "Tentunya program yang sejalan dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian dan Peternakan" ujarnya seraya menyebut salah satunya adalah membudidayakan Ubi Adira di Kota Palopo. Seraya menambahkan pemberian bantuan insentif sapi betina buntingbagi peternak belum lama ini, juga merupakan peranan pihaknya dalam mewujudkan salah satu program Walikota dan Wakil Walikota 2013-2018 yakni "Satu Milyar Satu Kelurahan". 
                Penekanan program dan kegiatan di Tahun Anggaran 2014 pun, penggemar berat Marlboro Cigarette ini menegaskan agar semuanya mengambil apa yang telah disepakati dalam Musrenbang Kota Palopo. Ia mewanti-wanti agar program dan kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian dan Peternakan adalah sebuah kebutuhan murni masyarakat dan bukan hanya sebuah keinginan. 
          "Kita harus memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat. Makanya seluruh program dan kegiatan, harus mengacu hasil Musrenbang" tegasnya seraya memerintahkan dilakukanya verifikasi  program dan kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan untuk Tahun Anggaran 2014. Mas Jaya yang didampingi  Sekretaris Dinas Pertanian Adnan Andi Baso, SE, M.Si sebelum menutup rapat kemarin, juga mengingatkan jajarannya segera menyiapkan beberapa hal terkait perubahan anggaran Dinas Pertanian dan Peternakan KOta Palopo Tahun Anggaran 2013. (myscr-1)
 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Pembangunan Pertanian, Dijepit Kebutuhan, Diuji Tantangan”

Gambar
MENDORONG KETERSEDIAAN PANGAN YG CUKUP DI TENGAH MASIFNYA ALIH FUNGSI LAHAN Oleh : Mas Jaya, SP, M.Si, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo Kegiatan alih fungsi lahan pertanian saat ini merupakan sesuatu yang dilematis. Namun bisa kami maknai dengan dua sisi. Alih fungsi lahan sebagai sebuah kebutuhan, dan alih fungsi lahan sebagai sebuah tantangan atau bahkan persoalan. Menjadi sebuah kebutuhan ketika alih fungsi lahan pertanian itu dilakukan karena alasan yang manusiawi. Misalnya karena desakan faktor ekonomi, atau kebutuhan akan lahan hunian. Faktanya, pertambahan penduduk yang dari waktu ke waktu terus meningkat ditambah dengan angka harapan hidup yang terus membaik, memicu kebutuhan akan lahan pemukiman terus pula membengkak. Namun disisi lain kami maknai sebagai sebuah tantangan. Pasalnya jika alih fungsi lahan pertanian terus terjadi, dampaknya lambat laun pasti akan menggerus produksi pertanian terutama komoditas bahan pangan kita. Dan bukan k
Baca selengkapnya

“Geliat Palopo yang Makin Cantik dan Aduhai...”

Gambar
Infrastruktur Kota Palopo “Denting piano kala jemari menari...nada merambat pelan...dst” sepotong lirik lagu dedengkot music Indonesia Iwan Fals, terdengar hangat menyambut, saat kami baru saja tiba di Kawasan Lalebbata, Kota Palopo. Kulirik Seiko 5 Automatic, yang masih betah menemani setelah 13 tahun menemani, tertulis “Saturday, 22.34 WITA”. Sepertinya “kehidupan” di salah satu sudut Kota Palopo ini, baru saja dimulai. Tak habis sebatang rokok, trotoar serta pedestrian jalan di Kawasan Lalebbata ini pun semakin padat dijejali pengunjung. Berbincang santai sambil menikmati genitnya lampu jalan, ditengah lalu lalang pengunjung lainnya, sungguh memberikan rasa yang hangat. Terbayang 8 tahun silam, ketika untuk pertama kali menginjakkan lagi langkah di kawasan ini, usai 17 tahun menetap di Timur Indonesia. Tak ada yang mau “nongki” di kawasan ini. “Nyaris tak ada kehidupan”, selepas sholat isya.               Yupssss....tahun 2009, kawasan ini hanyalah sepotong ruas jalan s
Baca selengkapnya

Anggaran Berbasis Kinerja Ataukah Kinerja Berbasis Anggaran?

Gambar
Oleh: Sahrial Pirham Dua pernyataan yang secara substansial berbeda ini, selalu terbersit di benak saya. Menggelayut bahkan selalu menggantung di pikiran. Saya sendiri bukanlah ahli perencanaan. Dan bukan pula seorang yang lihai mengatur anggaran. Bahkan untuk kantong sendiri. Namun dalam birokrasi pemerintah, dua pertanyaan ini mengganjalku. Realitas dan teori yang kupahami menghempasku pada sebuah ambiguitas.
Baca selengkapnya